Di Tiap Langkah
Hai. Engkau masih di sana bukan? Masih tersenyum di lelahnya petang? Aku tahu, engkau yang kini memulai hari dengan langkah kaki lebih pagi. Pasti terasa berat. Tapi dengan alasan yang mulia bukan? Aku ingat, tiap kali kita bertemu sore atau malam hari setelah seharian bekerja. Kau selalu memulainya dengan senyuman. Dengan candaan yang melupakan kelamnya malam. Sering kali kau akhiri dengan rencana untuk memulai senyuman di lain waktu. Kini mungkin terasa berat.
Read more