backyard

Jalanan masih terasa lembab dan sedikit licin. Hanya saja matahari telah kembali menghangatkan udara sore ini. Sudah hampir 20 menit aku berjalan dan sebentar lagi akan tiba di tempat tujuan. Aku berjanji bertemu dengan seorang teman lama. Dan semoga kabar baik yang akan ia berikan. Karena ia teman yang sangat berarti. Teman yang selalu berbagi di saat sedih tak lupa di saat berbahagia. Ia bagaikan sebuah taman yang selalu tersedia sebagai tempat bercerita.

Sudah hampir 3 jam aku duduk di sudut ini. Sudah waktunya beranjak dan mencari tempat lain. Ya, hari ini aku memang merencanakan untuk tetap bersantai. Untuk kembali memulai menikmati kota ini. Hujan telah berhenti dan udara terasa begitu berbeda. Hanya saja jalanan telah kembali penuh sehingga aku memilih untuk berjalan kaki. Ada banyak orang yang memilih untuk berjalan kaki. Terlihat ada beberapa orang terburu-buru dan sebagian lain terlihat kesal dengan kondisi jalanan yang nyaris tidak bergerak sama sekali.

Sudah pukul 11 dan hujan masih belum berhenti. Suasana ruangan ini masih sama, menyenangkan. Terlihat beberapa orang memesan kembali menu yang ada, termasuk aku yang berpikir untuk memperpanjang waktu di sudut cafe ini. Hujan menjadi alasan yang tepat untuk sekedar santai. Musik menjadi teman yang tepat dan buku menjadi pelengkap yang sempurna, sebelum semuanya kembali sibuk mengejar mimpi dan memenuhi tanggung jawab. Ya, menikmati waktu lebih baik dari pada menghabiskan waktu.

“Masih ada meja yang kosong?” “Masih, lewat sini mas” Seorang pelayan menuntun saya ke meja yang berada di sudut taman belakang. Perfect, tempat seperti ini yang aku butuhkan. Bisa menatap ke segala ruang. Terlihat beberapa tamu dengan kesibukan yang berbeda. Terlihat dari suasana dan raut wajah yang berbeda dari tiap meja yang ada. Dan yang terpenting pakaian yang digunakan memberitahu, apakah obrolan mereka serius atau sekedar santai bersama teman. Ya, mindset ini yang harus aku ubah, karena pakaian yang digunakan sama seperti cover sebuah buku yang belum dapat menggambarkan sesuatu secara keseluruhan

Hari ini terasa berbeda. Aku seperti terbangun dari tidur yang panjang. Begitu bersemangat. Kuambil Jaket dan mengenakan sepatu kanvas. Aku berniat mengelilingi kota ini (lagi) , tapi dengan tujuan yang berbeda. Kuawali perjalanan ke sebuah cafe yang berada di utara kota ini. Tempatnya nyaman dengan suasana yang tidak terlalu ramai bisa menjadi tempat yang tepat untuk memulai rencana yang aku tuliskan kemarin. Rencana yang amat simpel. Aku. Ya, karena aku adalah subjek dalam perjalanan ini.

Tak lama aku tersadar, kembali ke dunia nyata. Ada baiknya aku memulai kembali menyusun kembali rencana dari apa yang telah dicapai, bukan dari awal sehingga akan terasa lebih mudah. Kulihat kembali tumpukan kertas yang dulu begitu aku banggakan. Begitu banyak buku dan tulisan yang telah aku baca. Tapi kini semua harus aku kesampingkan karena akan lebih bermanfaat untuk saat ini. Semuanya aku kumpulkan dalam 1 tempat dan kuletakkan di sudut ruangan serta berharap suatu saat bisa dibuka kembali.

Kembali duduk, terdiam dan berpikir apa yang sebaiknya dilakukan. Di kota ini, di sini semuanya bermula. Mimpi, harapan serta banyak hal lainnya dimulai di kota ini. Hanya saja, semua tidak semudah yang dulu pernah direncanakan. Ada banyak pergeseran dalam hidup, pola pikir, sifat dan langkah yang telah ditempuh. Ga mudah. Karena memang banyak hal yang harus dan (tidak) sengaja diubah Dan saat ini, ada beberapa hal yang kembali harus diubah. Bukan karena yang ada tidak lebih baik, tapi waktu yang kembali menuntut untuk melakukan hal berbeda untuk satu hal yang sama.

Like a tears in the sand, You put my life in Your hand I know I will lost without You Knowing that You are near, It makes my life feels complete Love will stay and find the way Love will guide You through Your day I love You, You know it's true Loving You, loving You , loving You -Monita Tahalea-

Ngelanjutin postingan sebelumnya Short trip to Wonosari #day1 Nah di hari ke 2 saya dan yang lainnya berkunjung ke Gua Kalisuci. Rencananya untuk cave tubing #fyi ini cave tubing pertama saya :D Sesampainya di lokasi wisata kita harus antri dulu dan kepotong Jumatan. tapi justru karena ada waktu singkat untuk dzuhur, saya dan yang lainnya bisa istirahat dengan nyantai :D Selepas Jumatan saya dan yang lainnya segera bersiap karena udah dapet giliran :D[gallery type="rectangular” ids="547,555,554,553,552,551,550,549,548,564,563,562,561,560,559,558,556,557”]